Sunday, March 22, 2009

push

(pardon my language)

Gak terlalu niat nonton film ini, feeling gue, gimana gitu kaya'nya, tapi karena laki gue panasaran, ya sutralah...

Ternyata.. BENER KAN FEELING GUEEEE!!

Sebenernya udah hampir seminggu yang lalu nonton Push, tapi beneran gak mood buat bikin review. Ceritanya.. apa ya ceritanya..?? Udah agak lupa karena beneran gak penting untuk diinget. Pokoknya tentang orang-orang yang keliatannya normal padahal ternyata mereka punya power, kaya' Heroes-lah, apalagi??! (emosi). Segala yang dikejar-kejar sama satu organisasi, ada formula yang bisa bikin power makin kuat, de es be de es be. Cuma bedanya, di PUSH ini mereka udah dikelompokkan nama-namanya. Yang Sniffer lah, yang mampu liat histori sebuah benda hanya dengan penciuman (gak ada sih ini di Heroes, tauk deh kalo season 3), ada Watcher, yang bisa liat future, trus digambar deh (Isaac-nya Heroes banget), trus apalagi tuh namanya, yang powernya kaya' Peter Petrelli 'n Sylar. Ada juga yang colongan dari Kung Fu Hustle, powernya si tuan tanah perempuan itu (lupa nama jurusnya), yang teriakannya dahsyat. Duh, gak ada yang ori deh kaya'nya di film ini.

Awal nonton Heroes aja gue udah merenung (halah), ini kok agak mirip X-Men sih power-powernya? Tapi masih challenging buat diikutin, walopun akhirnya stop di season 2, karena udah pusing kebanyakan tokoh. Muncullah si PUSH ini. Tadinya gue pikir, mungkin adanya Dakota Fanning ada nilai lebih yang bisa menghibur hati, ternyata kaga juga. Aktingnya biasa aja. Djimon Hounsou juga gak bagus, apalagi Chris Evans..duh, bener-bener deh! Chemistry-nya ancur semuahhh!

Komennya siapa tuh kemaren yang bilang bikin Jumper keliatan bagus? Gue setuju berat! Jumper masih ada seru-serunya. Lah ini, klimaksnya aja begitu doang. Gue sempet mikir, wah...semoga klimaksnya bisa mengobati rasa penasaran akan pertarungan Peter Petrelli dengan Sylar, yang sempat sengaja tertunda di season 1....ternyata eh, ternyata.. twing..twing.. zzzzzzzzzzzzzzz.... datar banget!!!

Satu-satunya yang menghibur gue adalah ada 1 penonton, bapak2, yang asli mirip banget sama penjahat di Kung Fu Hustle (lupa namanya), yang jurus andalannya jadi kodok. Gue n laki gue geli ketawa, karena ternyata di film ini ada jurus si teriakan maut itu...:D.

Satisfaction Rate: 40%

Saturday, March 21, 2009

my most unforgettable moments in American Idol

I love this show!


Saya orangnya pelupa, jadi kalau ada moment American Idol yang masih terpatri di kepala saya, itu berarti benar-benar mengesankan! So far, these are my most unforgettable moments in American Idol:


Adam Lambert's Ring of Fire (2009) - (link)

Dari awal hingga hampir selesai saya ternganga. Arrangement lagunya sangat cerdas. Dengan sentuhan musik ala Timur Tengah, Adam berhasil mengubah sebuah lagu country (yang dipopulerkan oleh Johnny Cash) menjadi sebuah lagu yang terdengar unik dan megah di telinga saya. Dengan tehnik vokal dan stage performance yang pas dan bisa saya nilai sedikit sexy, Adam mampu membuat sebagian juri terpana. Tadinya saya berpikir, seperti apa ya, kalau saya dengar lagu ini tanpa nonton videonya? Ternyata… Excellent! Terlebih lagi yang studio version.

Other Fact:

Bagi yang belum pernah dengar Ring of Fire versi asli (Johnny Cash), please deh denger dulu. Adam Lambert ‘s arrangement to this song is totally unique, even a lot better than David Cook’s Hello or Always Be My Baby. Sorry guys.. Oya, I had a feeling Adam's not just gay, it turned out to be he's also a cross dress, but so what?! He has the smartest vocal technique this season.


David Cook's Billie Jean (2008) - (link)
Pertama say
a belum menyadari lagu apa sih, yang dibawa’in sama si David Cook ini? Kok liriknya familiar banget, tapi iramanya beda. Terkejut beratlah saya ketika masuk ke bagian reff. What??! Billie Jean?? Baru kali ini saya dengar Billie Jean seperti ini, yang ternyata sudah di re-arrange oleh Chris Cornell di tahun 2007. Well, walaupun stage performance masih termasuk biasa saja, tapi bagi saya, vokal David Cook di lagu ini adalah yang paling excellent. Apalagi kalau dengar yang versi studio. Re-arrangement Hello dan Always Be My Baby memang terhitung unik dan mengejutkan, namun bagi saya Billie Jean adalah juaranya.

Other Fact:

Yang paling saya kagumi dari David Cook, selain suara lantangnya, adalah penolakan dia untuk menyanyikan lagu yang sama di ajang American Idol.


Taylor Hicks' Just Once (2005) - (link)

Taylor Hicks adalah satu-satunya kontestan Idol yang ketika disorot kamera sebelum audisi awal di Las Vegas, saya sudah yakin dia akan menang . Banyak performance Taylor yang saya kagumi. Apalagi stage performance-nya yang sangat atraktif. Tapi hanya ada satu yang paling terpatri di kepala dan menusuk ke hati Di minggu Top 6, ketika tema love song, Taylor membawakan salah satu lagu terindah menurut versi saya, Just Once. Memang sedikit pitchy di awal, tapi berhasil tercover dari tengah ke akhir lagu. Well, apa yang membuat saya terkesan? He sang it from the heart, soulful and he’s very handsome in his black suit, :P.

Other Fact:

Hampir seluruh performance Taylor dibenci oleh Simon. Komentar seperti, “This is a singing competition! Not a dance competition!” seringkali terdengar. Well, many-many..many people love him, and Simon had to admit it eventually.

Oya, Taylor Hicks tidak pernah masuk ke dalam 3 terbawah.


Clay Aiken's Bridge Over Troubled Water (2003) - (link)

Performance-nya di tahap final ini membuat saya terpukau karena range vokal-nya yang luar biasa ditambah background choir singers…hmmm…it gave me chills. Vokalnya yang lantang dilengkapi dengan a very confident attitude mampu membuat lagu dari Simon and Garfunkel ini menjadi megah.

Other Fact:

Di audisi awal, Clay ditanya oleh juri, “What are you doing here?” Dengan lantang Clay menjawab, “I can be number one. Or number two”



That’s it!


What??!! No female contestant?? Hmmm… non of them impressed me so far.


Well, how about you?